Pagi ini membaca tentang ancaman bencana banjir di Riau.. Salah satu judul berita yang menarik perhatian adalah “BPBD Riau Belum Bisa Berbuat Banyak Tanggulangi Bencana” yang diterbitkan oleh http://riauterkini.com. Berita ini diterbitkan pada tanggal 31 Januari 2011 lalu.
Isi berita ini sangat klasik. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mengungkapkan ketidakberdayaan badan karena masalah koordinasi dan ketersediaan downlink di daerah-daerah dalam wilayah Riau. Jangankan untuk menanggulangi bencana yang terjadi, pendataannya pun belum dapat dilakukan dengan baik dan berkesinambungan.
Sedih? Jelas.. Kalau begini terus, setiap tahun kita hanya akan mendengar kedatangan “musim bencana” dan pesimis akan penanggulangan yang cepat dan tepat.
Tapi terus terang saya sih geram, kenapa kita selalu memberi tembok di sekeliling kita. Kenapa kita menutupkan atap diatas kepala kita. Coba bebaskan pikiran dari batasan, maka tak akan lama, ide-ide perbaikan kondisi akan diperoleh.
Koordinasi sulit? Kenapa harus sulit? Bukankah sekarang ponsel sudah dimiliki hampir seluruh warga Riau? Downlink? Kenapa harus menunggu seremonial pembentukan panitia yang hanya buang-buang waktu dan biaya? Kenapa tidak berpikir untuk menfaatkan lembaga-lembaga masyarakat yang telah ada, atau memanfaatkan lembaga pendidikan yang pastinya menjadi sumber sukarelawan saat dibutuhkan nantinya.
Ayolah, para petinggi dan pengelola badan, bukalah cakrawala Anda. Let’s think out of the box. Dan para pemuda, generasi baru, Anda semua ada di mana? Jangan hanya diam dan menggerutu karena kesal seperti saya. Ayo bergerak!!!